Pemkot Jakut Optimalkan Bank Sampah di Pasar
Pemerintah Kota (Administrasi) Jakarta Utara terus mengoptimalkan pengelolaan bank sampah di pasar tradisional dengan membagikan peralatan komposting secara gratis.
Sampah tidak bisa dihindarkan namun perlu disiasati agar tidak terjadi penumpukan
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Utara, Slamet Riyadi mengatakan, keberadaan bank sampah di 27 pasar itu untuk menekan volume sampah di TPA Bantar Gebang.
Bank Sampah di Rawa Belong Minimalisir Limbah Hingga 50 PersenSaat ini, lanjut Slamet, sampah di Jakarta Utara ke Bantar Gebang setiap harinya berkisar 1.000-1.100 ton.
"Sekarang kita coba dorong seluruh bank sampah di pasar untuk berperan maksimal. Kalau memang butuh kita siap bantu peralatan komposting," ujarnya, Jumat (19/4).
Menurut Slamet, sejauh ini sebagian besar bank sampah di pasar belum beroperasi maksimal. Hanya beberapa saja yang sudah dikelola dengan baik sehingga mampu mengolah dan mengurangi volume sampah.
"Secara periodik kami akan lakukan monitoring sebagai bahan evaluasi implementasi," kata Slamet.
Selain itu, Slamet berharap, pengelola pasar menyosialisasikan kepada pedagang dan pembeli agar turut serta mengurangi sampah plastik.
Pembeli diharap membawa kantong belanja dan pedagang pun tidak lagi menyediakan plastik sebagai wadah belanja.
“Kami harap pengelola pasar berpartisipasi menyosialisasikan program pengurangan sampah ini. Sosialisasi bisa melalui spanduk maupun langsung kepada pedagang dan pembeli,” tegasnya.
Asisten Perekonomian, Pembangunan, dan Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Suroto menambahkan, pengurangan sampah terutama sampah plastik merupakan kewajiban bersama.
"Sampah tidak bisa dihindarkan namun perlu disiasati agar tidak terjadi penumpukan yang berujung pada pencemaran lingkungan. Ini merupakan kewajiban dan tugas bersama," tandasnya.